Minggu, 20 Juni 2010

Karakter kopi berdasar asalnya

Kopi Yaman adalah salah satu jenis kopi terbaik di dunia, yang biasa diminum para sufi di Kairo tahun 1510. Saat itu orang Eropa baru mengenal minuman menyegarkan ini. Jenis kopi ini pula yang digemari pionir demokrasi asal Perancis, Voltaire. Tak hanya jenis kopinya yang sama, biji kopi jenis Yaman dipetik dari pohon yang sama, ditumbuhkan di lahan yang sama, dan dikeringkan di tempat yang sama pula.

Kopi Yaman yang disebut juga kopi Arabika ini menjadi kesukaan para sufi di Kairo, Voltaire, dan orang-orang Eropa di abad silam. Arabika atau Coffea arabica adalah spesies kopi yang pertama ditemukan dan dibudidayakan hingga sekarang. Produksi kopi Arabika di seluruh dunia diperkirakan mencapai 70 persen dari seluruh jenis kopi.

Arabika adalah kualitas superior di dunia kopi. Daerah ideal tempat tumbuhnya ada pada ketinggian di atas 1000 meter di atas permukaan laut. Di bawah ketinggian itu, Arabika tidak bisa tumbuh dengan baik. Di dataran tinggi daerah tropis serta di atas tanah gunung berapi yang subur itu biji kopi arabika tumbuh perlahan, menjadi masak di udara sejuk.

Kopi Arabika pula yang pertama masuk ke Indonesia pada abad XVIII. Segera setelah dibudidayakan, arabika asal Jawa memimpin produksi kopi dunia. Hanya saja, penyakit yang dibawa oleh hama hemileia vasatrix menghancurkan tanaman arabika di Jawa pada saat itu. Lalu masuklah kopi robusta yang lebih bandel terhadap penyakit.

Kopi Robusta tak semanja arabika. Ia bisa hidup di bawah ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Hasil panenannya pun lebih banyak. Tapi, soal rasa, robusta memang tak bisa menandingi arabika. Kadar kafein robusta pun lebih tinggi. Arabika hanya mengandung 1 persen kafein, sedangkan robusta mengandung 2 persen kafein untuk setiap berat yang sama.

"Robusta masuk ke Indonesia belakangan ketika arabika habis kena penyakit di tahun 1878. Meski masuk belakangan, kopi robusta merajai produksi kopi Indonesia. 90% kopi di Indonesia adalah robusta," kata Mirza, Coffee Ambassador Starbucks Indonesia, pemegang gelar paling bergengsi di dunia perkopian dan satu-satunya di Indonesia ini. Dan jadilah Indonesia produsen kopi robusta terbesar di dunia.

Beda Asal, Beda Rasa
Starbucks, kedai kopi dari Seattle AS, membagi kopi yang dijualnya menjadi tiga, berdasarkan asal kopi tumbuh. "Berdasarkan asalnya, kopi kami terbagi menjadi tiga region, yaitu semenanjung Arab dan Afrika, Amerika Latin, dan Asia Pasifik," kata Vanda, salah seorang coffee master Starbucks Indonesia.

Tentu dalam kenyataan pembagian kopi berdasar wilayah tak sesederhana itu. Kopi Indonesia yang masuk dalam wilayah Asia Pasifik terdiri dari berjenis-jenis, mulai dari kopi arabika sumatra lintong dan mandailing yang terkenal, sumatra gayo, kopi luwak, toraja, sampai jawa arabika. Demikian pula dengan kopi di wilayah lain. Sebut saja Amerika Latin yang kaya dengan berbagai macam kopi, mulai dari kopi meksiko, guatemala, el savador, Columbia, sampai kopi santos Brazil.

Kenneth Davis, seorang ahli kopi dari AS, mengaku kurang sreg dengan pembagian kopi berdasarkan wilayah. Menurutnya, suatu negara sangat luas, sedangkan daerah penanaman kopi itu sangat sempit. Sesama biji kopi asal Ethiopia yang diproses dengan cara kering tentu tak bakal sama dengan biji yang diproses secara basah. Namun ia mengaku secara umum kopi berkualitas dari suatu wilayah memang mirip, dan berbeda bila dibandingkan dengan biji dari wilayah lain.

Kelak ketika biji kopi itu dibakar dan mengeluarkan bau harum, ia akan menunjukkan identitas diri berdasarkan wilayahnya. Para barista atawa karyawan yang berjaga di balik gerai starbucks harus terampil mengidentifikasi kopi berdasarkan asalnya dengan mencium wanginya.

"Rasa kopi itu sesuai dengan karakteristik daerah asalnya. Kopi asal Afrika dan Arab rasanya fruity atau penuh dengan aroma buah-buahan sesuai dengan lingkungan di Afrika yang penuh dengan tumbuhan dan buah-buahan. Kopi Indonesia itu kental dengan aroma tanah yang baru tersiram air hujan, tetapi ada juga yang sarat dengan keharuman herbal alias jamu. Kopi Amerika Latin kaya dengan aroma kacang-kacangan, jeruk, coklat, dan sedikit rasa spicy," papar Vanda.

Karakter yang tercermin dari rasa itu meneguhkan kopi sebagai produk yang sangat sensitif terhadap lingkungan tempat tumbuhnya. Apa saja yang ditanam di sekitar tumbuhan kopi bisa mempengaruhi aromanya.

Menilai Kepribadian Dari Kopi Favorit

1. Kopi instan
Di mana-mana banyak dijual kopi instan. Yang dibutuhkan hanyalah air panas untuk menyeduhnya, aduk, langsung minum. Ada yang sudah dicampur susu, ada pula kopi murni. Penggemar jenis kopi ini biasanya ingin segala sesuatu cepat dan segera, tanpa perlu bersusah payah. Kadang mengorbankan kualitas demi mengejar waktu. Bisa jadi, perempuan pertama yang disukainya langsung "ditembak" untuk jadi pacar meski baru kenal seminggu.

2. Kopi non-kafein
Semua orang tahu, kopi mengandung kafein yang bisa membahayakan kesehatan, tetapi sering kali disangkal oleh para kopi mania. Bagi yang suka aroma kopi tapi takut akan kafeinnya, ada sejenis minuman yang disebut kopi non-kafein (decaf). Penggemar minuman ini sangat peduli pada masalah kesehatan. Sangat selektif memilih makanan atau minuman yang menyehatkan saja. Ia juga takut mengambil risiko yang bisa membahayakan dirinya.

3. Kopi giling
Ada yang suka minum kopi langsung dari biji kopi segar yang digiling. Di supermarket dan toko dijual jenis kopi segar ini. Namun, bila si dia punya alat giling kopi di rumahnya, berarti dia suka menggiling sendiri biji kopinya. Artinya, dia selalu ingin mengerjakan segala sesuatu sendiri, sangat mandiri, dan tidak tergantung pada siapa pun. Bisa pula diartikan, dia tidak mudah percaya pada orang lain.

4. Espresso
Jenis kopi ini sangat kuat dan sangat hitam karena dibuat langsung dari biji kopi dengan kadar air yang sangat sedikit. Disebut espresso karena cafe dan restoran menghidangkannya dalam waktu singkat di gelas kecil. Ini berkat teknologi mesin espresso dari Italia. Penggemar jenis kopi ini menyenangi pengalaman yang hebat, keras, dan penuh tantangan. Meski suka pada hal-hal berbahaya seperti mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Mereka juga biasanya sangat kreatif. Di sisi lain, mereka sangat penuntut, baik pada diri sendiri, maupun orang di sekitarnya.

5. Cappuccino
Cappuccino adalah espresso ditambah campuran susu, dihidangkan di gelas besar. Perpaduan kopi espresso dan susu menghasilkan warna coklat mirip pakaian para biarawan Capuchin, maka dinamakan cappucino. Penyuka jenis ini termasuk orang yang santai dalam menghadapi apa pun. Tidak mau diburu-buru, meski pada akhirnya segala sesuatu dapat dibereskannya. Hidup baginya seperti menikmati cappucino, ringan namun tetap nikmat.

6. Kopi campuran
Sekarang ini banyak kopi yang dicampur berbagai bahan sehingga menghasilkan aneka rasa. Ada kopi yang dicampur sirup karamel, ditambah bubuk kayu manis, atau ditambah moka. Penyuka jenis kopi ini tidak suka pada hal-hal yang dianggap wajar oleh banyak orang. Inginnya tampil dan berpikiran beda. Bersamanya, orang tidak pernah bosan, karena ia selalu menemukan hal-hal baru untuk dilakukan.

7. Kopi Irlandia
Ada satu jenis kopi yang sangat keras, yaitu kopi Irlandia (Irish coffee). Keras karena dicampur alkohol. Kopi dan alkohol punya efek bertentangan. Kopi membuat orang melek dan mengaktifkan kesadaran, sementara alkohol membuat pikiran tidak sadar. Penggemar minuman ini punya ide, pikiran, dan sifat yang kadang berseberangan. Dalam satu waktu, ia bisa terlihat gembira, dan sejenak kemudian murung.

8. Kopi tubruk
Bubuk kopi diseduh bersama ampasnya, kadang tanpa gula, dan diminum selagi ampasnya masih mengambang. Penggemar kopi ini suka segala sesuatu yang alamiah, dan tidak toleran pada kebohongan. Betapa pun pahitnya sebuah kebenaran, ia akan menerima.

Kopi Sempat jadi Minuman Terlarang

Ada cerita menarik berkaitan dengan sejarah kopi. Konon, Raja Gustaff II (1594-1632) dari Swedia pernah menjatuhkan hukuman kepada dua orang bersaudara kembar. Mereka dianggap bersalah dalam suatu tindak pidana yang dituduhkan kepada mereka. Untuk menentukan siapa yang bersalah, sang raja membuat aturan unik dan tak lazim.

Salah seorang hanya diizinkan minum kopi selama hidupnya, sedangkan seorang lagi hanya boleh minum teh. Nah, siapa yang lebih dulu meninggal, dialah yang dianggap bersalah. Ternyata, yang meninggal duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun, meski sudah terlambat, dia ditetapkan sebagai yang bersalah. Sejak saat itulah, orang Swedia dan negara-negara di kawasan Skandinavia menjadi begitu maniak dan fanatik terhadap kopi. Mungkin mereka percaya dengan minum kopi, umur mereka bisa lebih panjang.

Mitos dan Sejarah

Kisah Raja Gustaff II dan aturan minum kopinya hanyalah salah satu kisah unik yang mewarnai perjalanan kopi. Di sejumlah tempat dan negara ada banyak legenda dan kisah mengenai kopi, meski kisah-kisah tersebut bercampur aduk antara mitos dan sejarah. Legenda paling masyhur dalam perjalanan kopi adalah kisah Kaldi dan temuan “biji merah ajaibnya”.

Dalam satu kisah disebutkan, sekitar abad ke-3, hiduplah seorang penggembala kambing di Ethiopia bernama Kaldi. Kaldi dikenal sebagai penggembala yang baik dan sangat bertanggung jawab terhadap hewan yang diurusnya. Suatu hari, kambing-kambing tersebut tidak pulang dan Kaldi pun mencarinya. Ketika ditemukan, Kaldi melihat kelakuan aneh diperlihatkan oleh kambing-kambingnya, berloncatan riang gembira, seperti sedang mabuk.

Tentu saja Kaldi heran dan mencari tahu apa gerangan yang menyebabkan kambing-kambing itu “menari-nari”? Kaldi kemudian tertarik oleh sekumpulan biji-biji berwarna merah mengilap yang ada di semak-semak dan dimakan oleh kambing-kambingnya. Dengan rasa ingin tahu, Kaldi pun mencoba memakan biji-biji tersebut. Sungguh ajaib, beberapa saat kemudian sang penggembala kambing itu menari-nari dengan riang, sama seperti kelakuan kambing-kambingnya.

Saat itu lewatlah seorang pria terpelajar asal kota. Pria bernama Aucuba itu merasa mengantuk, lelah, dan lapar. Aucuba kebetulan menyaksikan “aksi gila” Kaldi dan kambing-kambingnya. Saking laparnya, Aucuba pun mencoba makan biji merah yang dimakan Kaldi. Tak berapa lama, Aucuba merasa tubuhnya jadi segar, tenaganya pulih, rasa mengantuknya hilang, dan siap melanjutkan perjalanannya.

Ia pun membawa beberapa biji merah ke kota dan mencampurnya dengan makanan lain. Ia juga menggunakan biji merah itu sebagai bahan pencampur bagi minuman para biarawan agar bisa tetap terjaga selama berdoa. Ia juga menyebarkan biji-biji merah yang ajaib itu ke kota dan biara lain. Aucuba pun jadi orang kaya. Sedangkan, kisah Kaldi dengan kambing-kambingnya tak ada kelanjutannya.

Peran Pedagang Arab

Terlepas dari berbagai legenda, mitos, dan klaim berbagai pihak, sejarah mencatat penanaman komersial kopi pertama kali dilakukan di Arab pada abad ke-15. Untuk jangka waktu yang lama, perdagangan komoditi yang berkelas tersebut dijaga dengan sangat ketat, para petani Arab berusaha dengan berbagai cara untuk menghentikan negara lain memperoleh biji kopi mereka yang berharga. Sejalan dengan waktu, biji kopi serta potongan tanaman tersebar ke daerah Aden, Mesir, Suriah, serta Turki di mana kopi terkenal sebagai “anggur arab” .

Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690 karena tanaman atau biji mentahnya tidak diizinkan keluar kawasan Arab. Kemudian, berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.

Kopi pun dengan cepat menyebar ke Eropa. Meski masyarakat Italia sudah mengenal kopi sejak abad ke-10, namun pembukaan kedai kopi pertama, Botega Delcafe di Italia, baru terjadi pada tahun 1645. Kedai kopi itu kemudian menjadi pusat pertemuan para cerdik pandai di negeri pizza tersebut. Di Kota London, coffee house pertama dibuka di George Yard di Lombat Sreet dan di Paris, kedai kopi dibuka pada tahun 1671 di Saint Germain Fair.

Pada abad ke-18, misionaris (utusan), para pedagang serta kolonis memperkenalkan kopi pada Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Lingkungan alamnya yang alami terbukti merupakan tempat yang tepat untuk bertanam kopi sehingga kopi dapat tumbuh menyebar dengan cepat.

Sedangkan di Amerika, kopi dijadikan minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja-meja makan pagi. Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis, sebagian hal ini didasari oleh menurunnya persediaan teh oleh para pedagang Inggris.

Minuman Terlarang

Perjalanan kopi menjadi minuman yang paling digemari penduduk bumi memang tidak mulus. Ada masa-masa di mana kopi menjadi produk yang kehadirannya “diharamkan”. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan ortodoks di majelis keagamaan di Mekah, Arab Saudi. Akan tetapi, karena popularitas minuman ini, larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.

Seabad kemudian, tepatnya pada tahun 1656, Wazir Kerajaan Usmaniyah mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, melainkan menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Tetapi, bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk meminta cerai.

Di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya minum kopi dan menyatakan, minuman kopi itu dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang, melainkan juga menghukum orang-orang yang minum kopi. Alasannya, kopi adalah “komoditas politik” kaum muslim dalam upaya menggeser popularitas anggur yang sejak lama sudah dikenal dan identik dengan kaum Katolik.

Larangan juga diberlakukan di Rusia, meski lebih bersifat “diskriminatif” dan menjaga wibawa aristokrasi kopi. Karena dianggap bergengsi sebagai minuman, Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.

Kopi di Indonesia

Pada awalnya, kopi di Indonesia berada di bawah pemerintah Belanda. Kopi diperkenalkan di Indonesia lewat Sri Lanka. Awalnya, pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi, dan Bogor. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, dan Sulawesi. Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia terserang hama yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Pada saat itu, kopi juga ditanam di Timor dan Flores. Kedua pulau ini pada saat itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis. Jenis kopi yang ditanam di sana juga adalah kopi arabika. Kopi ini tidak terserang hama.

Menurut situs wikipedia, pemerintah Belanda kemudian menanam kopi liberika untuk menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi liberika sedikit lebih besar dari biji kopi arabika dan kopi robusta.

Bencana alam, Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, semuanya mempunyai peranan penting bagi kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-20 perkebunan kopi berada di bawah kontrol pemerintahan Belanda. Infrastruktur dikembangkan untuk mempermudah perdagangan kopi. Sebelum Perang Dunia II di Jawa Tengah terdapat jalur rel kereta api yang digunakan untuk mengangkut kopi, gula, merica, teh, dan tembakau ke Semarang untuk kemudian diangkut dengan kapal laut. Kopi yang ditanam di Jawa Tengah umumnya adalah kopi arabika. Sedangkan, di Jawa Timur (Kayu Mas, Blewan, dan Jampit) umumnya adalah kopi robusta. Di daerah pegunungan dari Jember hingga Banyuwangi terdapat banyak perkebunan kopi arabika dan robusta. Kopi robusta tumbuh di daerah rendah, sedangkan kopi arabika tumbuh di daerah tinggi.

Saat ini, kopi merupakan minuman ke-2 yang dikonsumsi di seluruh dunia, setelah air. Finlandia merupakan negara yang konsumsi per kapitanya paling tinggi, dengan rata-rata konsumsi per orang sekitar 1400 cangkir setiap tahunnya!

Kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam kurun waktu 1998-2000 saja. FAO memperkirakan, pada tahun 2010, produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun.

Kue Dari Kopi


Kue Kopi Meises

Bahan:
175 gram margarin
175 gram gula pasir halus
3 butir telur
225 gram tepung terigu protein sedang
100 ml air kopi (dari 2 sendok teh kopi instan dan 100 ml air panas, dinginkan)
1 sendok teh baking powder
30 gram meises cokelat

Cara membuat:
1. Kocok margarin dan gula pasir halus sampai lembut.
2. Tambahkan telur satu per satu sambil dikocok rata.
3. Masukkan sebagian tepung terigu bergantian dengan air kopi sambil diayak dan dikocok perlahan.
4. Tambahkan sisa tepung terigu dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
5. Masukkan meises cokelat. Aduk rata.
6. Tuang di loyang 30x10x4 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti.
7. Oven 40 menit dengan suhu 180 derajat Celcius.

Cake Kopi Espresso

Bahan:
125 gr mentega tawar
150 gr gula palem
2 btr telur

1 sdm kopi instan, larutkan dengan sedikit air panas
175 ml susu cair
100 gr white cooking chocolate, tim hingga leleh
cup kertas

Campur dan ayak:

180 r tepung terigu
1 sdt baking powder
½ sdt soda kue
50 gr cokelat bubuk

Cara Membuat:
1. Kocok gula palem dan mentega hingga lembut. Masukkan telur satu persatu sambil dikocok hingga mengembang.
2. Tambahkan larutan kopi, kocok hingga rata. Masukkan campuran tepung terigu dan susu secara bergantian hingga rata.
3. Tuang adonan ke dalam cetakan muffin yang sudah dialasi cup kertas.
4. Panggang dalam oven panas bersuhu 180 derajat Celcius selama 35 menit hingga matang. Angkat, biarkan dingin. Hias kue dengan cokelat putih.

Kue Brownies Kopi

Post image for Resep Kue Brownies Kopi

Bahan membuat brownies kopi:

  • 125 gram dark cooking chocolate, dopotong potong
  • 2 sendok makan kopi instan
  • 150 gram margarin
  • 200 gram gula pasir
  • 4 butir telur
  • 1/4 sendok teh garam
  • 80 gram tepung terigu
  • 1/2 sendok teh baking powder
  • 100 gram kacang kenari, cincang kasar

Bahan Glasur:

  • 150 gram white cooking chocolate, dipotong-potong
  • 100 gram selai kacang yang chunky
  • 2 sendok teh kopi instan

Cara membuat bronies kopi:

  1. Tim cokelat, 3 sendok makan margarin, hingga leleh, sisihkan
  2. Kocok sis margarin dan setengah bagian gula hingga lembut.
  3. Tambahkan campuran margarin dan coklat yang sudah meleleh. kocok rata, sisihkan
  4. Kocok telur dan sisa gula hingga berbusa.
  5. Masukan campuran coklat dan garam, aduk rata
  6. Tambahkan tepung terigu sambil diayak dan diaduk rata bersama baking powder.
  7. Tambahkan kacang kenari cincang dan aduk hingga rata
  8. Tuang adonan kedalam loyang yang telah diolesi margarin
  9. Oven hingga matang

Topping:

  1. Rendam wadah white cooking chocolate dalam air mendidih hingga coklat meleleh
  2. Masukan selai kacang aduk hingga rata.
  3. Tambahkan kopi instan, aduk rata
  4. Oleskan pada permukaan kue, biarkan hingga beku

Kue Mente Kopi Cokelat (Kue Kering)

untuk hasil ± 500gr

100gr

M

entega / Margarin
80gr Gula Halus
sedikit Soda Kue (ujung sendok teh)
1sdt Cokelat Bubuk
0.5sdt Kopi Instan Bubuk, larutkan dengan sedikit air panas
2btr Kuning Telur
40gr Mente Mentah belah 2 (untuk hiasan)

1btr Kuning Telur, kocok (untuk polesan bagian atas sebelum di0oven)

Cara Membuat:
- Kocok mentega dan gula halus sampai lembut dan putih, tambahkan sedikit demi sedikit larutan kopi instan dan kocok lagi. Kemudian masukkan telur, kocok lagi hingga lembut.
- Ayak campuran tepung terigu, soda kue dan cokelat bubuk. Kemudian campurkan ke dalam adonan mentega dan putih telur yang sudah dikocok tadi, lalu aduk sampai tercampur rata dan menjadi adonan yang dapat dibentuk. Agar adonan lebih mudah dibentuk, simpan adonan di dalam lemari es selama ± 10 menit.
- Gilas adonan hingga melebar dengan tebal kurang lebih 0.5cm dan cetak berbentuk bulan sabit (atau sesuai selera). Letakkan di atas loyang yang telah diolesi margarin. Tempelkan mente mentah di atas nya (sedikit ditekan agar tidak mudah lepas). Oleasi atasnya dengan kocokan kuning telur.
- Panggang dalam oven dengan api sedang selama kurang lebih 30-50 menit hingga matang, dengan ciri-ciri mente bagian atasnya telah berwarna keemasan dan bagian pantat kue berwarna cokelat gelap serta bagian tengahnya telah kering.

TIPS MENYEDUH KOPI

Setiap orang memiliki cara sendiri untuk menyiapkan secangkir kopi. Namun ada beberapa hal dasar sebagai langkah awal: kopi nikmat berasal dari kopi yang segar. Jika Anda memiliki biji kopi utuh, sebaiknya biji kopi baru digiling sesaat sebelum Anda menyeduhnya. Jagalah kesegaran biji kopi maupun kopi bubuk Anda dalam kemasan kedap udara.


Ketika menyeduh kopi, didihkan air dari air dingin berkualitas. Karena saat menyeduh kopi lebih dari 98% bagiannya adalah air, kualitas air sangatlah berpengaruh pada rasa yang dihasilkan. Jika kualitas air kran tidak memungkinkan, gunakan air dalam kemasan atau yang telah disaring.

Perbandingan air dan kopi pun sangatlah penting. Kami sarankan Anda menakar satu sendok makan penuh atau 7gr untuk setiap cangkir atau 180 ml air. Jika kopi Anda terasa terlalu kuat, tambahkan air panas sedikit demi sedikit. Jumlah air yang terlalu sedikit akan membuat kopi over-extraction dan menimbulkan rasa pahit.

Periksa suhu air pada mesin pembuat kopi Anda. Suhu ideal air adalah 98° C. Jika Anda menggunakan French Press atau Plunger, air sebaiknya dipanaskan dengan pemanas air dan dituang sesaat setelah mendidih. Jangan tuang air yang tengah mendidih ke atas bubuk kopi.

Untuk memperoleh rasa dan aroma terbaik, sajikan kopi segera setelah diseduh (kopi akan bertahan selama 20 menit dalam pemanas). Kami sarankan untuk memindahkan kopi segar Anda ke dalam termos untuk kesegaran yang lebih lama.

Jangan lupa memelihara kebersihan pembuat kopi Anda. Mesin pembuat kopi yang bersih merupakan modal utama untuk membuat secangkir kopi nikmat. Bersihkan secara teratur dengan deterjen lembut atau baking soda untuk mengangkat kotoran, lapisan serta minyak.

Proses dari Pohon sampai ke Cangkir

Jauh sebelum kenikmatannya tiba di cangkir Anda, kopi telah mengalami perjalanan panjang dari tanah yang membentuk karakteristik uniknya, kualitas serta jenis rasanya. Bagaiman biji kopi tersebut dipanen, cara memanggangnya, serta seberapa segar biji kopinya, semua turut menentukan kenikmatan rasa kopinya.

Menanam dan Memanen

Kopi ditanam di ribuan perkebunan beriklim sub tropis yang tak terlalu luas antara Rasi Cancer dan Rasi Capricorn. Ikuti perjalanan menakjubkan kopi dari sebuah perkebunan kecil hingga terseduh hangat di cangkir Anda. Mulai dari sini.

Seni Memanggang Kopi

Setiap biji kopi memiliki rasa serta ciri khas masing-masing yang diciptakan oleh tim ahli pemanggang kopi kami. Semua menggabungkan kepandaian istimewa seorang ilmuwan dan kreativitas seorang seniman untuk menciptakan berbagai jenis hasil panggangan khusus.

Cupping

Cupping bagi seorang pemanggang kopi adalah ibarat seorang pencicip minuman anggur yang menguji minuman anggurnya. Inilah sebuah proses pekerjaan yang menuntut keterampilan terlatih serta kepekaan tinggi untuk menentukan sifat biji kopi sekaligus kemampuan memisahkan biji kopi berkualitas sedang dengan yang bermutu tinggi. Kualitas akhir kopi dibedakan oleh cara memanggang dan meramu.

Kopi Paling Segar di Dunia

Salah satu rahasia menyiapkan secangkir kopi yang sempurna adalah dengan menjaga kesegaran dari biji kopi yang telah dipanggang. Jika Anda meminum secangkir kopi yang segar, kenikmatannya pun pasti akan lebih terasa. Kami akan berbagi beberapa hal penting untuk membantu Anda memilih, membeli dan menyiapkan kopi segar.

SEJARAH KOPI

Penemuan Kopi

Cerita legendaris kopi diawali dari dataran tinggi Ethiopia sekitar tahun 800. Seorang gembala kambing bernama Kaldi, mengamati kambing gembalaannya yang gemar memakan sejenis buah beri yang membuat kambing-kambing tersebut jadi lebih bersemangat untuk beberapa saat. Ia pun mengamati bahwa setelah memakan buah beri tersebut, kambing-kambingnya tidak mau beristirahat maupun tidur pada malam harinya. Kaldi kemudian mencoba memakan sendiri buah beri tersebut – dan ia pun ternyata mengalami hal sama.

Cerita pengalaman Kaldi tersiar hingga ke biara setempat. Para biarawan lantas melakukan percobaan membuat minuman dari buah beri itu. “Ramuan” yang dihasilkan ternyata mampu membuat mereka tetap berjaga sehingga tetap dapat menulis maupun berdoa hingga larut malam. Demikianlah awal kopi mulai menyebar ke seluruh dunia.

Awal Budidaya Kopi di Tanah Arab

Budidaya penanaman kopi dan perdagangannya bermula dari semenanjung Arab. Sepanjang abad 15 dan 16 kopi telah ditanam, dipanen dan diperdagangkan untuk dikonsumsi di seluruh tanah Mesir, Siria dan Turki. Dalam kurun waktu itu Yemen merupakan penghasil utama kopi dan bangsa Arab dengan seksama menjaga perkebunan kopi yang makin bernilai.

Kopi Tiba di Indonesia

Bangsa Belanda berhasil membudidayakan sekaligus menyebarkan luaskan kopi dari perkebunan di Indonesia, terutama dari tanah Jawa, Sumatra dan Sulawesi. Segera saja tanaman eksotis ini menyebar ke negara-negara jajahan Eropa serta ditanam di rumah-rumah kaca maupun perkebunan di seantero Austria dan Belanda. Bangsa Belanda berhasil memperdagangkan kopi ke seluruh pecinta kopi di Eropa secara lebih efisien dibanding para pedagang Arab melalui cara menanam, memanen serta memperdagangkannya ke seluruh pecinta kopi di dataran Eropa.

Anugerah yang Mengubah Dunia

Perjalanan kopi melintasi dunia ke benua Amerika merupakan kilas balik Belanda dari perkebunan di kepulauan Indonesia. Ketenaran kopi di Eropa pada abad 18 menjadikan kopi sebagai alat tukar maupun sebagai hadiah yang berharga. Berniat menyenangkan hati Raja Prancis, Walikota Amsterdam pernah menghadiahi Raja Louis XIV sebatang pohon kopi. Sang Raja lalu menanamnya di Kebun Kerajaan di Paris di mana suhu dan kelembabannya mirip dengan iklim Yemen sehingga pohon itu pun tumbuh subur.